Kau bukan milikku, dah ku tahu segalanya…
Namun hati ini dah terukir namamu…
Mana mungkin aku mampu hapuskan
Pedihnya sekadar menjadi penyinta bisu,
Lebih pedih bila tahu kau milik seseorang…
Aku tak mampu lakukan apa-apa…
Hatimu tak mungkin dapat kutakluki…
Aku sedar hati aku milikmu….
Tapi hatimu miliknya…
Tapi hatimu miliknya…
Jangan hantui hidupku lagi dengan
Bayanganmu…Karena hatiku luluh…
Jangan muncul dalam kotak ingatanku…
Walaupun hidupku bakal bergelap tanpa dirimu…
Tapi biarlah…
Daripada aku terus berendam air mata…
Sesuatu yang bukan milikku…
Takkan pernah jadi milikku…
Selamanya…
Cintaku,
Maafkan aku,
Aku terpaksa melepaskanmu,
Setelah sekian lama aku memendam rasa terhadapmu..
Cintaku,
Maafkan aku,
Aku tidak punyai kekuatan untuk meluahkan perasaanku padamu,
Aku harap engkau akan mengerti perasaanku ini,
Tapi seribu kali sayang,
Impian hanyalah impian,
Bagai menanti buah yang tak akan gugur dari langit,
Aku beralah,Karena aku tahu,
Ada seseorang yang lebih menyayangi dirimu,
Lebih dariku..
Cintaku,
Maafkan aku,
Karena pernah menyukaimu,
Karena pernah menyayangimu,
Karena pernah merinduimu,
Karena pernah mencintaimu dalam diamku,
Tapi kini,
Ku biarkan ia berlalu,
Bersama-sama titisan air hujan,
Yang turun membasahi bumi,
Seperti mana membasahi jua hatiku ini..
Ku anyamkan puisi indah
Untuk merawat hati yg gundah
Berlalu sudah episode cinta yang indah
Tak perlu di kesali aku harus pasrah
Di jambatan sepi ini
Aku meniti sendiri
Mengenang hari-hari yang silih berganti
Mengenang ceritera cinta yang pantas berlari
Aku mengharapkan cahaya mentari
Menyinari hari-hari suram
Menerangi awan hitam
Dan menyuluh kegelapan malam
Ya Allah ya tuhanku
Hanya kau yang bisa memahami
Segala keperitan yang aku alami
Sesungguhnya kau pencipta alam yang aku huni
Jika benar ini takdirMu
Berikanlah aku kekuatan diri
Damaikanlah hati nurani
Tabahkanlah jiwa ini
Agar aku dapat menjalani semua ini
Jika ini juga kehendakMu
Biarkanlah cinta itu pergi
Biarkan cerita itu mati
Tumbuhkan lah yg telah mati
Gantikanlah cinta yang pergi….
Cintaku padamu satu..
Tiada dua dalam hatiku..
Engkaulah pertama dan terakhirku..
Engkaulah hidup matiku..
Sayang..
Ku tahu kau tak berdaya..
Mengharung derita sengsara..
Tatkala dikau terpaksa..
Pesanan nenda harus kau laksanakan..
Sayang..
Ku tahu kau tersepit..
Di antara keluarga dan cinta..
Namun, apakan daya..
Keturunan jadi pembeda antara kita..
Sayang..
Ku tahu kau juga cinta padaku..
Tapi, kau hanya mampu terkedu..
Menyetujui pilihan keluargamu..
Hanya untuk dapatkan restu..
Cintaku maafkan aku
Cintaku,
Maafkan aku,
Aku terpaksa melepaskanmu,
Setelah sekian lama aku memendam rasa terhadapmu..
Cintaku,
Maafkan aku,
Aku tidak punyai kekuatan untuk meluahkan perasaanku padamu,
Aku harap engkau akan mengerti perasaanku ini,
Tapi seribu kali sayang,
Impian hanyalah impian,
Bagai menanti buah yang tak akan gugur dari langit,
Aku beralah,Karena aku tahu,
Ada seseorang yang lebih menyayangi dirimu,
Lebih dariku..
Cintaku,
Maafkan aku,
Karena pernah menyukaimu,
Karena pernah menyayangimu,
Karena pernah merinduimu,
Karena pernah mencintaimu dalam diamku,
Tapi kini,
Ku biarkan ia berlalu,
Bersama-sama titisan air hujan,
Yang turun membasahi bumi,
Seperti mana membasahi jua hatiku ini..
Pergilah cinta
Ku anyamkan puisi indah
Untuk merawat hati yg gundah
Berlalu sudah episode cinta yang indah
Tak perlu di kesali aku harus pasrah
Di jambatan sepi ini
Aku meniti sendiri
Mengenang hari-hari yang silih berganti
Mengenang ceritera cinta yang pantas berlari
Aku mengharapkan cahaya mentari
Menyinari hari-hari suram
Menerangi awan hitam
Dan menyuluh kegelapan malam
Ya Allah ya tuhanku
Hanya kau yang bisa memahami
Segala keperitan yang aku alami
Sesungguhnya kau pencipta alam yang aku huni
Jika benar ini takdirMu
Berikanlah aku kekuatan diri
Damaikanlah hati nurani
Tabahkanlah jiwa ini
Agar aku dapat menjalani semua ini
Jika ini juga kehendakMu
Biarkanlah cinta itu pergi
Biarkan cerita itu mati
Tumbuhkan lah yg telah mati
Gantikanlah cinta yang pergi….
Layang-layang cinta
Cintaku padamu satu..
Tiada dua dalam hatiku..
Engkaulah pertama dan terakhirku..
Engkaulah hidup matiku..
Sayang..
Ku tahu kau tak berdaya..
Mengharung derita sengsara..
Tatkala dikau terpaksa..
Pesanan nenda harus kau laksanakan..
Sayang..
Ku tahu kau tersepit..
Di antara keluarga dan cinta..
Namun, apakan daya..
Keturunan jadi pembeda antara kita..
Sayang..
Ku tahu kau juga cinta padaku..
Tapi, kau hanya mampu terkedu..
Menyetujui pilihan keluargamu..
Hanya untuk dapatkan restu..
0 komentar:
Posting Komentar